TRIBUNNEWS.COM – Mantan striker Persib Bandung musim
2002-2004, Suladi terbaring lemas di tempat tidur di kediamannya
Kampung Sindangsari, RT 2/4, Desa Cukanggenteng, Kecamatan Pasirjambu,
Kabupaten Bandung. Satu bulan terakhir kondisinya semakin memburuk
karena mengalami lumpuh. Sudah sembilan bulan ia menderita kanker ganas
stadium empat.
Selain menderita kanker ganas, kedua matanya pun sudah tidak bisa
melihat. Pendengarannya juga sudah berkurang. Untuk melakukan aktivitas
sehari-hari, ia harus dibantu istri dan anggota keluarganya.
"Dua bulan ke belakang bapak sudah tidak bisa melihat. Untuk makan
atau minum saja harus dibantu. Kondisinya juga semakin memburuk.
Sekarang hanya bisa tertidur saja di tempat tidur," ujar Leni Irianty
(37), istri Suladi kepada Tribun Jabar (Tribunnews.com Network) di
rumahnya, Selasa (3/9/2013).
Penyakit yang diderita suaminya, kata Leni, diawali dari sakit kepala
pada bulan Desember lalu. Suaminya merasa ada benjolan di matanya. Saat
diperiksa ke Rumah Sakit Cicendo, tidak ada masalah di matanya. Dokter
pun merujuk untuk diperiksa ke Rumah Sakit Immanuel di bagian saraf.
"Di bagian saraf juga tidak ditemukan ada masalah. Terus dirujuk lagi
ke THT. Lalu terdeteksi ada benjolan di kepala. Katanya suami saya
sudah terkena tumor nasopari. Setelah itu langsung dibiopsi sebanyak dua
kali. Pas kedua kali dibiopsi malah jadi tumor ganas," katanya.
Dokter menyarankan untuk dilakukan kemoterapi. Namun Suladi menolak
kemoterapi. Jika dioperasi kemungkinan berhasil hanya 20 persen.
Risikonya juga sangat besar jika di operasi. Pada awal April tumor yang
dideritanya berkembang menjadi kanker ganas. Suladi pun kini hanya
dirawat di rumah.
"Pas sudah kena kanker bapak baru mau dikemoterapi. Tapi kan sudah
telat. Jadi sekarang pasrah saja dengan keadaannya. Dokter bilang sudah
tidak bisa melakukan apa-apa. Paling sekarang keluarga mencoba
pengobatan alternatif," ujar Leny.
Usai pensiun bermain bola, Suladi bekerja di Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Cimahi. Setelah menderita kanker ia pindah ke PDAM Ciwidey.
Namun ia tidak sempat bekerja karena penyakitnya bertambah parah. Pria
berusia 42 tahun itu masih mempunyai keinginan tinggi di dunia sepak
bola. Namun penyakit yang dideritanya menjadi kendala.
Saat masih bermain, Suladi dikenal sebagai penyerang yang tajam.
Banyak gol-gol maut yang berhasil dilesakkan ke gawang lawan. Sepanjang
dua musim berkarier di Persib, Marek Janota dan Juan Paez sempat menjadi
pelatihnya.
"Sudah banyak sih rekan bapak yang datang menjenguk. Seperti Imran
'Korea' Usman, Aji Nurpijal dan perwakilan pengurus Persib. Alhamdulilah
sudah ada perhatian. Bobotoh juga sudah datang menjenguk," katanya.
Leni yang bekerja sebagai guru honorer di salah satu SD Negeri di
Pasirjambu kini hanya menunggu keajaiban untuk suaminya. Rumah Sakit
juga sudah tidak sanggup untuk mengobati suaminya.
Saat Tribun Jabar (Tribunnews.com Network) berkunjung ke kediamannya,
Suladi tengah dirawat oleh adik iparnya. Ia sangat berterima kasih atas
segala bentuk perhatian yang diberikan. Ia juga meminta maaf kepada
semua rekan jika dirinya pernah berbuat kesalahan. "Nyuhunkeun hapunten
(saya minta maaf)," ujar Suladi dengan terbata-bata.
Sebelum merumput di Persib Bandung, Suladi yang mampu membobol gawang
Persipura pada Liga Indonesia itu, pernah pula membela Persikab. Sejak
tahun 1990-an hingga awal tahun 2000 Suladi bermain di Persikab. Suladi
dikaruniai dua orang putra. Anak pertamanya Tiwi bersekolah di SMAN
Ciwidey, sedangkan Bagas putra bungsunya duduk di kelas lima SD
Sumber : Tribunews
Terkena Kanker, Mantan Striker Persib Ini Kini Lumpuh dan Tak Bisa Melihat
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
0 comments:
Post a Comment