Kompas.com - Banyak pasien serangan jantung yang
terlambat ditangani karena ketidaktahuan atau terhambat saat perjalanan
menuju rumah sakit. Padahal, pasien serangan jantung wajib mendapat
penanganan maksimal 6 jam pasca serangan.
Setiap menit yang
berlalu membuat semakin banyak jaringan otot yang kekurangan oksigen
sehingga mati. Semakin cepat pasien dibawa ke rumah sakit, semakin
banyak yang bisa dilakukan untuk membatasi kerusakan otot jantung.
Menurut
penjelasan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Muhammad Zaini,
serangan jantung bisa menimbulkan irama jantung abnormal. Irama ini
bisa terlalu lambat, cepat, atau tidak beraturan.
" Karena itu
bantuan pertama yang diberikan adalah menyelaraskan dulu irama
jantungnya," katanya dalam acara Seminar Awam Penyakit Jantung bisa
Diobati, yang diadakan RS. Premier Jatinegara pada Minggu (2/6/13).
Zaini
mengatakan, penderita akan diberi kejutan listrik (DC Shock) untuk
menyelaraskan irama jantung. Aliran listrik dapat menstimulasi otot
jantung kembali ke irama normal. Irama yang kembali normal menandakan
pasien bisa menjalani pengobatan lebih lanjut.
"Pengobatan
ditentukan jumlah otot jantung yang tersisa. Lebih banyak otot jantung
yang tersisa menentukan harapan hidup pasien yang lebih tinggi," kata
Zaini.
Pada beberapa kasus, pasien bisa diberikan obat-obatan
untuk memulihkan aliran darah menuju jantung, angioplasti, atau tindakan
bedah untuk mengatasi penyempitan arteri koroner.
Sumber : kompas
Penanganan Awal Serangan Jantung Maksimal 6 Jam
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
0 comments:
Post a Comment